Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Bupati Tangerang maksimalkan lahan pertanian, aktivis menyoal krisis lahan

Sabtu, Januari 05, 2019 | 08:23 WIB Last Updated 2019-07-05T05:01:41Z

OnlinePantura.com TELUKNAGA -
Bupati Tangerang mengajak masyarakat dan Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) agar maksimalkan lahan pertanian. Hal ini disampaikan Bupati Tangerang Ahmed Zaki Iskandar saat mengikuti Panen Bayem Ungu di lahan pertanian milik Mas Bagas, petani asal Rawalini, Desa Teluknaga, Kecamatan Teluknaga, Jumat (4/01/2019).

Ahmed Zaki Iskandar mengajak masyarakat Tangerang untuk kembali memanpaatkan lahan pertanian yang ada, baik yang di bagian Utara, barat, maupun selatan diwilayah Kabupaten Tangerang. Lahan-lahan tersebut jangan sampai dibiarkan begitu saja atau tidak difungsikan sebagai lahan pertanian yang bermanpaat.

“Kita sengaja mengajak pemuda yang tergabung di KNPI untuk bisa belajar bagaimana memaksimalkan pertanian dalam era kekinian, karena hal ini sudah dibuktikan oleh Mas Bagas Petani Asal Teluknaga yang berhasil dalam menggeluti pertanian," paparnya.

Dirinya menilai sebagai seorang petani sukses, Mas Bagas bisa menjadi inspirasi bagi pemuda Kabupaten Tangerang dalam menggeluti pertanian hingga menjadi modal penting pemerintah dalam memenuhi ketahanan pangan dengan memaksimalkan lahan pertanian.

“Pemuda harus inovatif dalam membaca potensi dan peluang yang ada, meski Kabupaten Tangerang dikelilingi industri, namun pertanian bisa tetap tumbuh dalam jalurnya tanpa harus tergerus oleh perkembangan jaman,” tegasnya.

Zaki menyebutkan, Kabupaten Tangerang mulai pada tahun 2019 akan memaksimalkan kebutuhan pangan dengan melakukan pemanfaatan lahan. Konsepnya, ketahanan pangan di Kabupaten Tangerang bukan hanya sawah dan padi lagi, tapi juga sayur-mayur, buah-buahan dan produk holtikultura.

“Kita sama sama dengan KNPI melihat potensi holtikultura sayur-mayur dan buah-buahan di Kabupaten Tangerang yang nantinya para pemuda inilah yang menggerakan dan menjalankan, artinya Mas Bagas ini bisa menjadi lokomotif nanti untuk pergerakan Pemuda turun ke kebun ataupun Pemuda turun ke ladang,”ucap Zaki.

Sedangkan Ketua DPD KNPI Kabupaten Tangerang Adang Akbarudin mengatakan siap menghadapi tantangan bupati tersebut, supaya pemuda terutama KNPI menjadi garda terdepan dalam membantu Ketahanan Pangan ini, karena memang KNPI memiliki potensi pemuda kreatif dalam pertanian dan peternakan.

“Bertani adalah warisan leluhur, namun demikian KNPI memiliki konsep sendiri dalam membantu pemerintah tersebut, diantaranya adalah dengan membangun Bisnis Argo Wisata dan budidaya perikanan,” terangnya.

Menurut Adang atau yang biasa dipanggil Abek ini mengakui kalau konsep wisata pertanian ini akan lebih menguntungkan bagi petani, selain sukses dari hasil pertanian dan sektor wisatanya.

“Jadi ketika bertani kita punya dua keuntungan finansial dari jalur pertanian, Diamana dari pertanian sendiri serta dari wisatanya, serta keuntungan dari sektor budidaya peternakan,” jelasnya.

Sementara itu Direktur Komunike Tangerang Utara Budi Usman menanggapi, setiap tahun lahan pertanian diKabupaten Tangerang semakin menyusut, hal itu seiring tidak adanya pengendalian alih fungsi lahan. Alih lahan produktif menjadi lahan bangunan perusahaan, pemukiman atau bangunan lainnya.

"Pasalnya sejak beberapa tahun terakhir ini, penyusutan lahan produktif dikabupaten tangerang terus terjadi dan pasca 2013 hingga kini sanget masif," kata Budi Usman Direktur Komunike Tangerang Utara ketika dihubungi Via Telephone, Jum'at (4/1/2019).

Menurut Budi Usman, ini terlihat dari pola ruang draf Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) tahun 2017.

Yang banyak menggerus ribuan lahan hijau serta konservasi menjadi perumahan, dan industri serta pergudangan.

Lanjut Budi, alih fungsi lahan ini bukan hanya terjadi lahan pertanian sawah dan kebun saja tetapi sudah merambah lahan konservasi air dan hutan lindung. Banyak hutan rakyat yang tadinya lestari menjadi gersang.

Dari kejadian itu tidak heran jika hujan tiba airnya tidak terserap oleh lahan, dan jika musim kemarau tiba terjadi kekeringan, karena sama sekali tidak bisa dapat meyerap air hujan. Maka siklus bencana ekologis dan murka Tuhan yang terjadi***

Solihin 
×
Berita Terbaru Update