Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Haul Ke 129, Mari kita Teladani Akhlak Syekh Nawawi al-Bantani Tanara

Sabtu, Mei 28, 2022 | 05:17 WIB Last Updated 2022-05-27T22:17:56Z
Wakil Bupati Tangerang Mad Romli menghadiri haul ke- 129 Syekh Nawawi al-Bantani Tanara di Kabupaten Serang Jum'at 27 Mei 2022


Kabupaten Tangerang - Wakil Bupati Tangerang Mad Romli menghadiri haul ke- 129 Syekh Nawawi al-Bantani Tanara di Kabupaten Serang Jum'at 27 Mei 2022. Dalam acara tersebut hadir Wapres RI KH Maruf Amin, Menag Yaqut Cholil Qoumas, hingga Menakertrans Ida Fauziyah hadir dalam acara tersebut.


Wakil Bupati Tangerang Mad Romli mengagumi sosok almarhum sejak dirinya belajar mengaji saat waktu masih usia SD di salah satu pesantren Salafiyah yang tidak jauh dari rumahnya, dari cerita Ustad dan Kyai di Kabupaten Tangerang


Sosok Syekh Nawawi Al-Bantani merupakan ulama yang memiliki keilmuan yang patut diteladani oleh generasi muda, di usai kecil saja Syekh Nawawi al-Bantani dikenal memiliki kecerdasan, otaknya dengan mudah menyerap pelajaran yang telah diberikan ayahnya sejak umur 5 tahun.


“Mari kita teladani Syekh Nawawi Tanara, semangat beliau menuntut ilmu perlu ditiru generasi muda, di kampung sini di Tanara, beliau lahir dan tumbuh menjadi anak yang cerdas,” terang Mad Romli.


Mad Romli mengatakan, di usia 8 tahun sang ayah mengirimkannya ke berbagai pesantren di Jawa dan pergi ke Arab Saudi saat umurnya masih 15 tahun, dan berhasil mempelajari beragam ilmu bahasa dan ilmu agama.


Disana, dirinya melakukan ibadah haji, menimba ilmu dan berguru kepada sejumlah ulama terkenal di Mekah, hingga menjadi imam Masjidil Haram


“Sudah menjadi rutinitas di akhir bulan Syawal, Haul Syekh Nawawi dilaksanakan, hanya saja di 2019, 2020 dan 2021 hanya dilaksanakan secara sederhana dengan tidak mengundang jema'ah, karena masa pandemi,” terang Mad Romli.


Tak hanya itu, kata Mad Romli, Syekh Nawawi adalah sosok yang mengenal pemikiran Islam moderat yang sangat dipengaruhi oleh lingkungannya dan suasana kehidupan Banten ketika itu.


Hal itu bisa dilihat banyak kitab yang dia karang dan mengulas tentang tauhid, tafsir, hadis, tasawuf, sorof dan fiqh. Dan itulah yang menyebabkan sosoknya seperti hidup di tengah kehidupan sekarang.


“Syekh Nawawi juga ulama yang memberi pengaruh pada perjuangan bangsanya dalam melawan kolonialisme dulu. Itu sebabnya masyarakat Banten dikenal sebagai masyarakat yang memiliki heroisme tinggi dalam melawan,” terang Mad Romli.


Sementara itu dalam sambutannya Wapres RI Ma'ruf Amin berbicara mengenai tentang keteladanan Syekh Nawawi al-Bantani sebagai ulama besar Nusantara. Syekh Nawawi al-Bantani disebut pernah menjadi imam besar Masjidil Haram, Mekah.


“Salah satu yang patut kita jadikan teladan itu semangat beliau menuntut ilmu. Dari sini, kampung sini, beliau lahir kira-kira 50 meter dari sini, sebelah kanan, ada tandanya namanya Maulid Nawawi, untuk mengenang, di depan Masjid Agung Tanara,” ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulis.


Di Arab, Syekh Nawawi dikenal dengan sebutan Pemimpin Ulama dari Tanah Tanara (Banten),” tambah Ma'ruf.


Perkembangan dakwah Islam di Indonesia saat ini, kata Ma'ruf, tidak bisa dilepaskan dari pengaruh Syekh Nawawi. Syaikhona Kholil Bangkalan adalah murid langsung Syekh Nawawi.


Bahkan kitab tafsir Al-Munir, yang sekarang banyak diajarkan di ponpes-ponpes, itu ditulis atas permintaan Syekh Kiai Kholil Bangkalan.


“Itu menunjukkan betapa kepedulian Syekh Nawawi terhadap bangsanya amat tinggi. Maka dalam kitab itu dia menyebut tiga kata, Al-Jawi, Al-Bantani, dan At-tanari,” kata Wapres Amin Ma'ruf.


(Yudi)

×
Berita Terbaru Update