Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Cara Mudah Membunuh bakteri Mycobacterium Tuberculosis "TBC"

Kamis, Juni 27, 2019 | 09:02 WIB Last Updated 2021-07-02T05:47:56Z
Cara Mudah Membunuh bakteri Mycobacterium Tuberculosis "TBC"


MAUK - Penyakit Tuberculosis (TBC) adalah penyakit yang kerap ditemui di banyak negara, terutama di negara berkembang. Selain itu, prevalensi penyakit TBC resistan terhadap obat juga meningkat di seluruh dunia.

Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis tidak memiliki gejala. Ketika gejala memang terjadi, biasanya berupa batuk (kadang-kadang ada bercak darah), penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, dan demam.

Dr Muhammad Faridzi Fikri, Kepala UPT Puskesmas Mauk. Mengatakan, sebenarnya sangat mudah untuk membunuh kuman atau bakteri yang bisa menyebabkan penyakit TBC asalkan terkena sinar matahari.

"TBC itu sama juga penyakit klasik, pencegahannya bagaimana, selain obat kalau terkena panas matahari pasti mati" ujarnya pada Onlinepantura.com Rabu (26/6/19) di puskesmas Mauk.

Menurutnya, iklim di Indonesia sangat baik untuk mencegah agar tidak terkena penyakit TBC tersebut namun banyak masyarakat kurang memanfaatkan atau juga belum memahaminya.

"banyak rumah-rumah yang tertutup gelap, kurangnya penilasi udara yang tidak baik kuman disitu malah jadi sehat dan mudah untuk berkembang biak" ungkapnya

Dr Faridzi yang dulu menjabat Ka. Upt Puskesmas kronjo ini mengaku siap untuk melayani pasien baik dari wilayah mauk sendiri maupun dari luar "kalau kami masih bisa tangani akan kami tangani kalau tidak akan kami beri rujukan"

Dirinya berharap agar masyarakat yakin dan percaya kepada pihak puskesmas, dan terpenting yang perlu diketahui masyarakat dasar untuk dilakukan rujukan adalah tingkat terindikasi penyakit si penderita apakah perlu dirujuk atau tidak.

"Kami sudah mensosialisasikan baik pihak puskesmas sendiri juga masyarakat, pertama kami tingkatkan pelayanannya sendiri, yang dulu puskesmas hanya untuk tempat rujukan sekarang 144 penyakit wajib di obati di puskesmas"

Hal tersebut menurut Dr Faridzi, untuk mencegah agar rumah sakit tidak penuh "kalu semua dirujuk semua akhirnya pasien yang benar-benar membutuhkan penanganan serius kurang penanganan harus mengantri dengan pasien yang penyakitnya sedang-sedang saja, padahal masih bisa ditangani pihak puskesmas." pungkasnya.

Adi 
×
Berita Terbaru Update