Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Menteri Pertanian Pastikan Ketersediaan Pangan Aman

Rabu, April 13, 2022 | 11:54 WIB Last Updated 2022-04-13T05:02:48Z
Puasa Ramadhan 2022, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meyakinkan ketersediaan pangan aman dan terkendali. Stok pangan untuk puasa Ramadhan 2022 berasal dari import dan produksi dalam negeri


Jakarta - Puasa Ramadhan 2022, Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo meyakinkan ketersediaan pangan aman dan terkendali. Stok pangan untuk puasa Ramadhan 2022 berasal dari import dan produksi dalam negeri.


Syarul Yasin mengatakan, ketersediaan relative aman untuk komoditas beras, jagung, bawang merah, cabai merah, daging ayam, telur ayam, dan minyak goreng. Dengan demikian, diharapkan pada puasa Ramadhan ini harga barang tidak akan naik secara signifikan karena stok pangan aman.


“Ketersediaan dalam kondisi aman, sekali lagi cukup baik dan terkendali,” kata Syahrul Yasin.


Ketersediaan jagung hingga akhir Mei  2022 mendatang sebanyak 3,18 juta ton, bawang merah 92 ribu ton, cabai merah keriting 83 ribu ton, cabai rawit merah 63 ribu ton, daging ayam ras 357 ribu ton, telur ayam ras 188 ribu ton, dan minyak goreng 663 ribu ton.


“Stok akhir Mei 2022 untuk beras diperkirakan sebesar 9,84 juta ton dengan telah memperhitungkan perkiraan panen raya,” kata Syahrul Yasin.


Sementara stok komoditas yang perlu dilakukan importasi hingga akhir Mei 2022 yakni kedelai 142 ribu ton dengan rencana impor 735 ribu ton, bawang putih 95 ribu ton dengan impor 114 ribu ton. Kemudian daging sapi 31 ribu ton dengan impor 97 ribu ton, dan gula konsumsi 597 ribu ton dengan dilakukan impor sebesar 841 ribu ton.


Syahrul Yasin juga mengatakan, pihaknya berupaya melakukan distribusi pangan dari daerah surplus ke daerah deficit. Hal ini guna memenuhi ketesediaan pangan pokok di seluruh wilayah Indonesia secara merata.


Untuk memastikan stabilitas dan ketersedianaan pangan pokok lainnya seperti bawang merah cabai, daging sapi, minyak goreng, dan gula, Kementerian Pertanian akan bekerjasama. Syarul Yasin telah mengatakan, mereka akan menggandeng stakeholder terkait untuk mendistribusikan komoditi pangan strategis dari daerah surplus ke daerah defisit.


“Contohnya untuk memenuhi defisit cabai besar di Maluku dan Papua didatangkan dari Sulawesi Selatan, defisit di sebagian Sumatera didatangkan dari Jawa Tengah, dan defisit di Kalimantan didatangkan dari Bali,”ujar Syahrul Yasin.


(one) 

×
Berita Terbaru Update