Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Jalan Poros Kampung Tako, Desa Pasir Gadung Terputus

Senin, Februari 03, 2020 | 22:04 WIB Last Updated 2021-06-10T07:14:25Z

Kabupaten Tangerang - Air menggenangi jalan poros Kampung Tako, Desa Pasir Gadung, Kecamatan Cikupa Senin, 3 Februari 2020.

Air menggenangi jalan itu membuat arus lalu lintas terputus. Lantaran di jalan tersebut terdapat sungai yang melintas dan saat hujan turun air meluap hingga ketinggian air setinggi lutut orang dewasa.

Diketahui, jalan tersebut tidak pernah sepi pengguna jalan yang melintas. Terutama saat pagi dan sore saat karyawan berangkat dan pulang dari bekerja di perusahaan swasta. Bukan hanya itu, pengguna jalan lain pun tak jarang melintas di da jalan tersebut. Karena mereka mencari jalan alternatif agar cepat sampai tujuan.

Namun, harapan para pengguna jalan sirna saat terjadi banjir. Terpaksa mereka harus menghentikan kendarannya, karena ketinggian air sampai di atas mesin motor. Hal ini dialami oleh salah seorang karyawan pabrik di kawasan Cikupa Mas, Siti Jubaedah.

Setiap hari ia berangkat dan pulang selalu lewat jalan poros Kampung Tako. Karena tempat tinggalnya di Desa Sukadamai sampai di tempat kerjanya ia anggap lebih dekat dan cepat. Daripada harus lewat jalan Pasar Cikupa akan memakan waktu, baik sampai di tempat kerja maupun sampai di rumah.

Meskipun kondisi jalan banjir, pulang kerja sore sekitar pukul 15.30 WIB Siti tetap memilih jalan tersebut. Ia pilih mengeluarkan uang sebesar Rp10 ribu diberikan kepada warga setempat yang memberikan jasa angkut menggunakan beberapa drum plastik yang di tata sedemikian rupa seperti perahu. “Keluar uang tidak setiap hari ini mas, daripada saya harus lewat Pasar Cikupa, belum jauh, macet,”ungkapnya.

Hal sama juga dialami oleh warga Desa Cerewet, Pardiman karyawan pabrik di Kawasan Cikupa Mas. Ia pulang sekitar pukul 17.30 WIB dan saat akan melintas di jalan Poros Kampung Tako terlihat sudah banyak pengguna jalan yang antri. Menaikkan kendaran ke atas perahu rakitan yang dibuat oleh warga setempat.

Dengan terpaksa Pardiman ikut antri, daripada harus kembali lagi dan lewat Pasar Cikupa juga. “Tidak apa-apa mas, biar saya bisa cepat sampai rumah,” kata Pardiman.(One) 
×
Berita Terbaru Update