Notification

×

Kategori Berita

Cari Berita

Iklan

Iklan

Memprihatinkan, Kondisi Sejumlah Wisata Pantai Di Tangerang Utara

Jumat, November 01, 2019 | 20:37 WIB Last Updated 2019-11-01T13:37:12Z

onlinepantura.com KABUPATEN TANGERANG-Tidak sedikit warga Tangerang mengisi hari liburnya ke pantai. Baik ke pesisir pantai Tanjung Pasir di Kecamatan Teluknaga maupun wisata kuliner di Tanjung Kait, Kecamatan Mauk.

Pesisir pantai dan wisata kuliner itu menjadi pilihan warga Tangerang untuk melepas lelahnya. Namun dari dua tempat wisata itu, rerdapat satu hal yang sangat disayangkan permasalahan sampah masih terlihat berserakan dimana-mana dan bahkan juga terdapat di bibir pantai.

Persoalan sampah yang terjadi sepanjang pesisir Utara Tangerang masih saja terjadi. Bahkan volume sampah kian hari terus meningkat meskipun ratusan armada pengangkut sampah telah dikerahkan untuk mengangkut sampah tersebut. Meski setiap hari diangkut, namun sampah tetap saja datang lagi datang lagi.

Salah seorang warga Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk yang tinggal di sekitar pesisir pantai, Boy Hasbullah mengatakan, sepanjang pantai wisata kuliner Tanjung Kait dan Sangrila masih banyak berserakan sampah. Terlihat dipermukaan laut hingga pinggir pantai, aneka sampah dari botol bekas, plastik, tali, hingga sterefoam mengambang di atas laut.


Sampah-sampah itu terbawa ombak dan digiring ke tepi pantai. Semakin lama sampah menumpuk dan menjadi banyak. "Sampah biasanya datang ketika laut pasang dan angin kencang," ungkapnya.

Menurut Boy Hasbullah yang akrab dipanggil Boy 88, ada empat titik di sepanjang pantai itu menjadi ditimbun sampah. Yaitu di Pantai Muara Tanjung Burung, Pantai Tanjung Pasir, Tempat Pelelangan Ikan Teluk Naga, Tanjung Kait dan Cituis Pakuaji.

Sampah-sampah tersebut dibawa arus banjir dan ombak dan mengotori Pantai Tangerang. Sampah yang mengotori pesisir Pantai Tangerang, kata dia, saat ini sudah masuk dalam tahap memprihatinkan.

Menurutnya, penanganan sampah tersebut tidak bisa dilakukan oleh pemerintah desa maupun kecamatan saja."Dinas Kebersihan kan tidak mengurusi laut, hanya mengurusi sampah, tapi pada kenyataannya sampah berserakan di pesisir laut. Padahal, kita tidak tahu asal sampah itu darimana," kata Boy.

Ia berharap bantuan kepada semua pihak terkait yang masih perduli terhadap wisata Pantai Tanjung Kait dan sekitarnya, peduli kondisi seperti itu.

"Jika punya hati nurani, pasti tergugah hatinya untuk menyelesaikan masalah itu dan karena itu adalah pantai dan tanggung jawab kita bersama," pungkasnya.

(Red/Wan) 
×
Berita Terbaru Update